Bantaeng (13/11). Kabupaten Bantaeng menjadi tuan rumah pelaksanaan
Pagelaran Kemitraan Arkeologi atau Archaeological Partnership Expose
(APEx) 2017 yang digagas oleh Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Pembukaan APEx dipusatkan di Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, Senin
Pagi.
APEx yang mengusung tema "Butta Toa Tanah Para Leluhur" ini
merupakan perhelatan kedua kalinya setelah yang pertama digelar di
Kabupaten Soppeng pada tahun 2016. "Bantaeng dipilih menjadi tuan rumah
karena dianggap merupakan bagian dari teori pertama yang mempengaruhi
dunia di bidang arkeologi. Bantaeng juga mencerminkan rekonstruksi
sejarah kebudayaan di Sulsel", demikian diungkapkan Kepala Balai
Arkeologi Sulawesi Selatan, M. Irfan Mahmud.
Kepala Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional, Made Geria, juga menyampaikan hal senada.
Ia mengatakan bahwa "Sangat cocok kegiatan ini dilaksanakan di
Bantaeng, agar kita lebih dapat mengekspos keindahan Bantaeng yang
menurutnya seperti Jepang mini. "Saya berharap sinergitas seperti ini
dapat terus berlanjut pada kegiatan-kegiatan lainnya guna membumikan
hasil riset untuk kepentingan masyarakat luas", ujarnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Australia Makassar, Richard Mathews
mengatakan bahwa pengetahuan tentang arkeologi sangatlah penting karena
merupakan bagian dari identitas diri bangsa. "Kita akan lebih mampu
menolak pengaruh-pengaruh negatif apabila kita memahami tentang sejarah
masa lampau. Jadi para arkeolog tentunya punya peranan penting dalam
perkembangan dunia modern", ujarnya.
Terakhir, Asisten III Bidang
Administrasi Setda Bantaeng, Ansar Tuba yang pada kesempatan tersebut
mewakili Bupati Bantaeng membuka acara secara resmi, dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi kepada Balai Arkeologi Sulsel karena telah
memberi kesempatan kepada Kabupaten Bantaeng menjadi tuan rumah
pelaksanaan kegiatan. "Saya hanya berharap agar kemitraan arkeologi ini
dijadikan sebagai momentum strategis guna menggali potensi Bantaeng
untuk digunakan sebagai identitas sosial yang dilandasi semangat
kebersamaan dan gotong royong". Lebih lanjut Ansar mengatakan bahwa pada
tahun ini Pemerintah akan meresmikan museum sejarah yang akan menjadi
pusat informasi budaya Bantaeng. "Hal tersebut tentu akan menjadi kado
istimewa untuk masyarakat Bantaeng menyambut Hari Jadi ke-763 pada
tanggal 7 Desember mendatang".
Pagelaran APEx dilaksanakan
dengan tujuan meningkatkan kesadaran insan pendidikan dan kebudayaan
akan pentingnya informasi arkeologi dan kebudayaan pada umumnya dalam
memperkuat karakter dan jati diri bangsa. Kegiatan ini akan berlangsung
hingga tanggal 17 November 2017, dan diikuti oleh siswa siswi SMA yang
berasal dari 8 Kabupaten, yakni Kab. Toraja, Kab. Soppeng, Kab. Bone,
Kab. Bulukumba, Kab. Gowa, Kab. Selayar, Kota Makassar, dan Kab.
Bantaeng.
Salah satu yang menjadi istimewa pada Pembukaan
Pagelaran APEx ini adalah penganugerahan APEx Award 2017, dimana
Kabupaten Bantaeng berhasil meraih penghargaan untuk kategori Apresiasi
Hasil Penelitian Arkeologi. Penghargaan ini diberikan dengan
mempertimbangkan perhatian pemerintah kabupaten dalam bidang penelitian
arkeologi. Selain itu, pemberian dukungan dan sokongan pendanaan serta
kerjasama dalam dukungan kegiatan menjadikan Bantaeng layak menyandang
dan meraih APEx award kategori Apresiasi Hasil Penelitian Arkeologi.
Daerah lain yang juga meraih penghargaan antara lain Kab. Soppeng untuk
kategori Revitalisasi Warisan Arkeologi, dan Kab. Maros untuk kategori
Pemanfaatan Kawasan Arkeologi.
Turut hadir pada kegiatan tersebut
yakni Asisten II Bidang Ekbang Setda Bantaeng, Syamsul Suli, serta para
Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
.
Pengunjung
Browse »Home »Tidak berlabel » Pembukaan Pagelaran APEx, Bantaeng Raih Penghargaan Apresiasi Hasil Penelitian Arkeologi Top
« Selanjutnya
Sebelumnya »
Copyright © 2010 - 2016 Bantaeng HOT News- Program By Dedy Al Islami dan unsat
video
NA by Slidely Slideshow
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda